Paradigma
*
Aku berdiam diri diantara orang orang yang pulang kerja, lalu-lalang kendaraan dan kebisingan ibu kota Jakarta
Bundaran HI namanya
Menuai kritik tawa dan cinta
Yang ditinggal Karena kesalahannya
Yang di cemberut dikali mengendari MRT
Yang marah saat disuruh nanyak
Entah itu kesalahan siapa
Apa memang benar
Kesalahan hanyalah milik laki-laki
Rasanya hampa dan juga tidak masuk logika
Pada kenyataannya insan yang bernyawa adalah sepasang kesalahan dan kebenaran yang mutlak adanya
Lentera jalan sudah menerkam jalanan
Dengan seiring serpihan debu yang beterbangan
Merasakan kesunyian didalam keramaian
Merasakan salah diatas yang berbuat salah
Merasakan benar diatas kebenaran mutlak
Merasakan capek diatas keringat yang bercucuran kelelahan
15/06/23
Untai Kebingungan
*
Detik-detik kehidupan
Bercaruk-maruk
Menuai keritik tanpa lelah
Bak denyut nadi yang resah
Aku terpukau dan menjerit
Tanpa haluan klimaks persaudaraan
Jauh, jauh diujung sana
Diujung persimpangan jalan sana
Aku menyusuri banyak narasi dalam kehidupan ini
Yang tertuang dalam kontradiksi
Sukma kini telah mati suri
Sebab semuanya tanpa kendali
Serambi janji berdenyut banyak ilusi
Membongkar fakta dan fiksi
Mengkoyakkan seribu sunyi
Di atas famorgana diksi-diksi
Ah… Sungguh lelah, bukan?
Terlalu ringkih dengan hiruk-pikuk masa depan
Kapa, kapan aku melalnglang buana?
Hingga namaku menggemparkan jagat raya
Ah… kapan? kapan?
Aku Menahkodai semua pristiwa
Sampai sunyi mengantarkan malam yang gelap gulita
Agar semuanya memuji tanpa pahrih dan tiada tara
Kini Nyanian jam dingding
Memeluk erat nuansa genting
Meratapi nasib yang kian miring
Menggiring bak seruan kepala pusing
Ini tentang kehidupan yang kusam
Dan tentang kemanusian yang hilang
Mengutip satu nama diantara keluh nan kesah
Gundah gelisah, diiringi air mata, dan lara
Masihkah ada empati darimu
Di batas penantian yang kini makin terbata
Selamat jalan derap langkah
Semuanya akan indah
Ciputat, 22-Mei-2023
Tirai Rindu
*
Sudah aku duga rindu akan datang pada waktuny dan sehebat apapun pertikaiannya senyuman dan lukisan katanya menyemerbak pada hari yang dihantam tanda tanya
Engkau akan terus abadi dalam sajak dan imajinasiku, dan selalu melukiskan senyuman yang tiada tara dibalik derita yang ada
Aku dan kamu bagai bak siang dan malam, yang selalu berdampingan meski tidak sama yang meneranginya, ibaratkan diksi dan kata yang selalu bernuansa pada kata-kata
Maaf ya rindu atas senyummu
Sudah tidak bisa aku bendung lagi
Rindu atas lembutnya katamu
Sudah tidak bisa aku sangkal lagi
3 nov 2023