Menu

Mode Gelap
 

International · 24 Jul 2025 11:53 WIB ·

Pasar Emas Panas Menjelang Tenggat Tarif AS – UE


 Pasar Emas Panas Menjelang Tenggat Tarif AS – UE Perbesar

TEMUANRAKYAT, JAKARTA – Harga Emas (XAU/USD) kembali menunjukkan performa kuat pada Selasa (22/7), memperpanjang reli-nya menjadi dua hari berturut-turut dengan kenaikan lebih dari 0,9%. Pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat Dolar AS melemah, sehingga dana mengalir ke aset safe haven seperti emas.

Menurut Andy Nugraha analis dari Dupoin Futures Indonesia, pada saat berita ini ditulis harga emas berada di level $3.427 per ounce, setelah sempat menyentuh titik terendah harian di $3.383, ujar Andy kepada awak media di Jakarta (24/7).

Dari sisi teknikal, grafik XAU/USD memperlihatkan pola candlestick yang didukung indikator Moving Average, dan Dupoin menilai tren bearish masih mendominasi.

“Kalau tekanan jual ini berlanjut, XAU/USD punya potensi turun hingga ke level $3.363,” kata Andy. Namun, jika harga gagal menembus support tersebut dan justru berbalik naik, target kenaikan terdekat ada di kisaran $3.414, tambah Andy.

Pergerakan pada Rabu (23/7) sempat membuat emas terkoreksi moderat ketika pasar menimbang dampak kesepakatan dagang AS dan Jepang. Pada Kamis (24/7), XAU/USD berada di sekitar $3.386, turun dari rekor tertingginya karena sentimen risiko sempat membaik.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan besar dengan Jepang mengurangi tarif timbal balik menjadi 15% dari 25%, investasi Jepang senilai $550 miliar, dan akses pasar yang lebih luas untuk produk pertanian dan otomotif AS. Berita ini menenangkan kekhawatiran soal perang dagang untuk sementara.

Meski begitu, fondasi penguatan emas masih solid. Tenggat waktu 1 Agustus untuk negosiasi tarif UE–AS makin dekat, sementara pembicaraan dagang Uni Eropa dan Amerika Serikat belum menemui titik temu. Jika kesepakatan gagal tercapai, AS bisa mengenakan tarif hingga 30% pada barang impor UE, yang tentu memicu langkah balasan di sektor layanan digital dan dirgantara.

Di sisi lain, data Penjualan Rumah Lama AS per Juni menunjukkan penurunan menjadi 3,93 juta unit per tahun, lebih rendah dari perkiraan 4,01 juta unit. Hal ini menandakan dampak negatif suku bunga hipotek tinggi pada pasar properti dan berpeluang memengaruhi kebijakan The Fed.

Dengan segala dinamika ini, Andy Nugraha menyarankan agar kamu memantau imbal hasil obligasi AS, perkembangan negosiasi dagang, serta data ekonomi makro. Level kunci yang harus diperhatikan adalah $3.363 sebagai support dan $3.414 sebagai resistance. Pergerakan di luar rentang tersebut akan jadi indikator arah selanjutnya bagi harga emas. Jadi, pastikan kamu selalu update dengan berita dan jaga manajemen risiko!

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Harga Emas Melaju Kuat Didukung dengan Gejolak Politik AS

17 Juli 2025 - 10:17 WIB

TKA China Mendominasi, Wadir Bakornas Lemi PB HMI Soroti Dampaknya

4 Juli 2025 - 18:02 WIB

Kunjungan Hari Kedua Delegasi Parlemen India di Jakarta: Fokus pada Diplomasi dan Upaya Melawan Terorisme

29 Mei 2025 - 19:08 WIB

India-Pakistan Memanas ditengah Genjatan senjata

15 Mei 2025 - 04:03 WIB

India Nyatakan Komitmen Kuat dalam Memerangi Terorisme Melalui Operasi Sindoor

13 Mei 2025 - 23:30 WIB

ASEAN-India Bazaar, Guna Perkuat Hubungan Kawasan Lewat Diplomasi Budaya dan Ekonomi

2 Mei 2025 - 19:21 WIB

Trending di International