TEMUANRAKYAT, TANGSEL– Lentera Huma Berhati (LHB) bersama Korp-HMI Wati (KOHATI) Komisariat Fakultas Syariah Hukum Cabang Ciputat dan Naramuda Syahid, mereka akan terus mendorong kesadaran kolektif atas pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.
Telah diselenggarakan diskusi publik bertajuk “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dengan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan lintas bidang dan diikuti oleh peserta dari kalangan mahasiswa, aktivis serta masyarakat umum bertempat di Gerak Gerik Cafe & Bookstore, Tangerang Selatan pada Jumat (23/5/2025).
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana (OC), Sholehuddin menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keresahan bersama akan minimnya ruang dialog kritis namun membumi tentang pemberdayaan perempuan, terutama di tingkat lokal.
“Kami percaya bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin tercapai tanpa memastikan perempuan memiliki ruang yang setara untuk tumbuh, berkontribusi, dan memimpin. Diskusi ini adalah bagian dari upaya memperkuat gerakan pemberdayaan perempuan dengan pendekatan lintas sektor dan lintas generasi,” ujar Sholehoddin dalam sambutan pembukaan.
Diskusi ini menghadirkan empat narasumber perempuan yang telah lama berkecimpung dalam isu-isu sosial, ekonomi, hukum, dan keagamaan:
Dr. Susianah Affandy, M.Si.(Peraih Women Award 2024 & Pegawai Otorita Ibu Kota Nusantara), Dr. Masyrofah, S.Ag., M.Si. (FORHATI & Dosen Fakultas Syariah dan Hukum), Ita Kurniasih, S.H., M.H. (Kasubag Bantuan Hukum Setda Tangsel & Penggerak Ekonomi Perempuan), dan Nur Hidayati (Koordinator Forum Ngaji Gender).
Diskusi yang dipandu oleh Lela Safitri sebagai moderator ini berlangsung hangat dan penuh partisipasi. Peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat aktif dalam sesi tanya jawab dan refleksi kolektif.
Masih kata Sholehuddin, bahwa forum ini bukan sekadar ruang intelektual, tetapi ruang kolektif untuk mendorong aksi nyata di tingkat komunitas. Ia berharap hasil dari diskusi ini bisa menjadi energi baru bagi upaya-upaya pemberdayaan perempuan di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
“Kami ingin forum seperti ini menjadi tradisi, bukan sekadar kegiatan insidental. Perempuan harus terus diberi ruang untuk bersuara, membangun jaringan, dan memimpin perubahan,” ujar Sholeh.
“Diskusi publik “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” menjadi pengingat bahwa kemajuan bangsa tidak terlepas dari kontribusi aktif perempuan di berbagai bidang. Ketika perempuan berdaya, seluruh elemen masyarakat ikut bergerak maju,” pungkasnya.
Sebagai informasi, diskusi ini diprakarsai oleh Lentera Huma Berhati (LHB) bekerjasama dengan Korp-HMI Wati Komisariat Fakultas Syariah dan Hukum Cabang Ciputat dan Naramuda Syahid.