Temuanrakyat.com, Jakarta – Pada Rabu, 30 April 2025, Israel dilanda kebakaran hutan hebat yang melanda wilayah barat Yerusalem, memaksa pemerintah Zionis untuk menetapkan status darurat nasional dan meminta bantuan internasional. Kebakaran ini menjadi yang terparah dalam satu dekade terakhir, membakar lebih dari 6.000 hektar lahan dan memaksa evakuasi ribuan warga .
Kebakaran yang terjadi dipicu oleh kondisi cuaca panas, kering, dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Api dengan cepat meluas ke hutan pinus dan lahan pertanian, termasuk kebun anggur dan pohon zaitun, menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem dan ekonomi lokal .
Sebanyak 12 orang, termasuk dua wanita hamil dan dua bayi, dilarikan ke rumah sakit akibat menghirup asap tebal. Selain itu, 10 orang lainnya menerima perawatan di lokasi kejadian . Kebakaran ini juga mengganggu perayaan Hari Kemerdekaan Israel, dengan pembatalan beberapa acara nasional .
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negara berada dalam keadaan darurat nasional dan menginstruksikan pengerahan sumber daya maksimal untuk memadamkan api. Lebih dari 163 tim pemadam kebakaran, 12 pesawat, dan dukungan militer dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran .
Israel juga meminta bantuan dari berbagai negara, termasuk Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, Rumania, Makedonia Utara, dan Siprus, yang mengirimkan pesawat pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api .
Beberapa pihak mengkritik pemerintah Israel atas kurangnya kesiapan dalam menghadapi bencana alam seperti kebakaran hutan. Ketua Asosiasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Dov Ganem, menyatakan bahwa ia telah memperingatkan pemerintah tentang potensi kebakaran besar selama hampir dua dekade, namun tidak mendapat tanggapan serius .
Presiden Israel, Isaac Herzog, mengaitkan kebakaran ini dengan krisis iklim global dan menyerukan tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim. Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, menyatakan bahwa kebakaran ini diduga kuat akibat pembakaran yang disengaja, meskipun belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut .
