TEMUANRAKYAT, JAKARTA – Ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang, inflasi tinggi, dan tekanan geopolitik memaksa para pelaku industri pembiayaan untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan strategi bisnis mereka.
Di tengah berbagai tantangan ini, mengutamakan pasar tertangkap (captive market) dianggap sebagai langkah strategis yang dapat menjaga pertumbuhan sekaligus mengurangi risiko pembiayaan. Dengan pendekatan yang lebih fokus dan berbasis ekosistem, perusahaan pembiayaan berpeluang untuk meningkatkan kualitas portofolio dan mempertahankan kepercayaan pasar.
Sebagai anak perusahaan dari BRI Group, PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”) memanfaatkan sinergi dalam ekosistem induk usahanya untuk memperluas penyaluran pembiayaan multiguna secara lebih efektif dan efisien.
Hal ini Didukung oleh infrastruktur digital yang kuat, integrasi data, serta jaringan yang luas hingga pelosok-pelosok negeri, strategi captive market memungkinkan BRI Finance untuk menjangkau segmen yang tepat, mulai dari pegawai BRI hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pendekatan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, tetapi juga memperkuat posisi BRI Finance sebagai mitra pembiayaan yang adaptif dan relevan dalam berbagai kondisi ekonomi.
Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, menyatakan, “Di tengah tantangan global yang terus berubah, kami meyakini bahwa strategi captive market adalah langkah proaktif untuk mempertahankan kualitas pembiayaan sambil memperluas jangkauan bisnis secara terstruktur. Dengan dukungan yang kuat dari ekosistem BRI Group, kami optimis dapat menawarkan solusi yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan segmen pasar yang kami layani,” kata Wahyudi di lansir dari vritimes, Jakarta (26/04/2025).
Strategi ini dipilih karena memberikan keunggulan dalam menjaga kualitas aset dan efisiensi operasional. Dengan memaksimalkan ekosistem internal, BRI Finance dapat memanfaatkan data yang lebih komprehensif untuk mengurangi risiko kredit, mempercepat proses pembiayaan, dan membangun loyalitas jangka panjang. Di tengah pasar terbuka yang rentan terhadap fluktuasi, pendekatan ini menciptakan kestabilan dan mendukung pertumbuhan yang sehat serta inklusif.
Untuk meningkatkan daya saing, BRI Finance juga terus mendorong program-program pembiayaan unggulan, seperti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan suku bunga kompetitif mulai dari 2,75% per tahun untuk mobil baru, 0,66% per bulan untuk mobil bekas, dan 0,7% per bulan untuk sepeda motor.
Selain itu, layanan BRI Flash menawarkan fasilitas dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan, yang memungkinkan pencairan hingga 90% dari nilai jaminan dengan suku bunga ringan mulai dari 0,72% per bulan.
“BRI Finance melihat strategi captive market sebagai peluang besar untuk mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi pemulihan ekonomi nasional,” tutup Wahyudi.