TEMUANRAKYAT, YOGYAKARTA – Dewi Agustiningsih dinobatkan sebagai Doktor termuda dan tercepat oleh Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada prosesi wisuda Rabu lalu (23/04/2025).
Sementara itu, Dewi mengungkapkan Tantangan terbesarnya dalam menempuh pendidikan hingga menyelesaikan pendidikan doktor adalah persoalan keterbatasan ekonomi.
Dewi bercerita pada saat saya masih berkuliah S1, saya mendapatkan uang saku Rp600 ribu perbulan yang harus diatur agar cukup untuk kos, makan, dan kebutuhan perkuliahan.
Karena adanya tekat yang tinggi, Dewi tetap tidak menyerah. Dari sana, ia belajar banyak tentang kemandirian hingga bisa bertahan sampai jenjang S3.
“Motivasi saya sederhana, saya hanya ingin membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak membatasi impian seseorang,” ujar Dewi dikutip dari laman resmi UGM (29/04).
Akhirnya Dewi Mampu Menyelesaikan Program Doktornya di UGM
Disertasi Dewi membahas mengenai sintesis dan pengembangan material katalis berbasis material anorganik, khususnya untuk aplikasi reaksi organik seperti reaksi cross-coupling.
Dalam penelitiannya Dewi memodifikasi material berbasis silika dan titania dengan senyawa organosilan dan logam transisi untuk meningkatkan aktivitas dan kestabilannya sebagai katalis heterogen.
“Tujuannya adalah menghasilkan material yang bisa digunakan untuk sintesis senyawa-senyawa penting, namun dengan metode yang lebih ramah lingkungan dan efisien,” pungkasnya.
Dewi merupakan seorang dosen yang akan tetap melanjutkan penelitian sebagai penerapan tri dharma pendidikan. Ia ingin mengembangkan material katalis yang tidak hanya aktif, tapi juga stabil dalam berbagai kondisi reaksi. Selain itu, ia juga ingin menjajaki kolaborasi lintas disiplin, misalnya antara kimia material dengan teknik lingkungan atau farmasi, untuk aplikasi yang lebih luas.
Ke depannya, Dewi ingin terus mengembangkan riset, khususnya dalam bidang katalis dan kimia material. “Saya juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa dari latar belakang sederhana seperti saya, bahwa mimpi setinggi apapun bisa dicapai asal kita punya tekad dan semangat belajar yang kuat,” tutup Dewi.