Menu

Mode Gelap
 

International · 21 Apr 2025 16:06 WIB ·

Houthi Lancarkan Serangan Balasan ke Kapal Induk AS dan Wilayah Israel


 Ilustrasi Perang Foto: Pin Perbesar

Ilustrasi Perang Foto: Pin

TEMUANRAKYAT, INTERNASIONAL – Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali meningkat setelah kelompok Houthi melancarkan serangan balasan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) dan wilayah Israel. Serangan ini merupakan tanggapan atas serangan udara besar-besaran yang sebelumnya dilancarkan oleh militer AS terhadap posisi Houthi di Yaman.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa pasukannya telah meluncurkan rudal balistik, rudal jelajah, dan drone ke arah kapal induk USS Harry S. Truman yang berada di perairan Laut Merah bagian utara. Ini menjadi serangan ketiga dalam kurun waktu 48 jam yang menargetkan kapal induk tersebut.

“Sebagai respons terhadap agresi brutal terhadap negara kami, pasukan bersenjata Yaman telah menyerang kapal induk Amerika Serikat Harry Truman di Laut Merah bagian utara untuk ketiga kalinya,” ujar Saree dalam pernyataan resminya, dilansir dari AFP Senin (21/04/2025)

Serangan Houthi tidak hanya berhenti pada armada militer AS. Kelompok tersebut juga mengklaim telah meluncurkan rudal jarak jauh ke wilayah Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap Gaza. Sistem pertahanan udara Israel dilaporkan berhasil mencegat sebagian besar serangan tersebut, namun alarm serangan udara sempat berbunyi di beberapa kota di Israel selatan.

Aksi militer Houthi ini merupakan respons langsung terhadap serangan udara besar oleh AS yang menghantam pelabuhan minyak Ras Isa di Yaman. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 74 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya, menjadi serangan paling mematikan dalam kampanye udara AS terhadap kelompok bersenjata tersebut.

Pihak militer AS menyatakan bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menghentikan aktivitas Houthi di Laut Merah serta memutus aliran dana mereka dari hasil penjualan minyak. Namun, serangan tersebut memicu kemarahan Houthi dan mendorong aksi balasan yang kini memperburuk ketegangan regional.

Komunitas internasional menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hukum internasional, terutama perlindungan terhadap warga sipil. Sementara itu, Iran secara terbuka mengecam serangan AS dan menyatakan dukungan terhadap perjuangan Houthi.

Di sisi lain, Washington menuding adanya keterlibatan perusahaan satelit dari Tiongkok yang diduga membantu kelompok Houthi dalam menetapkan koordinat target, termasuk kapal-kapal militer AS. Tuduhan ini semakin menambah ketegangan geopolitik yang sudah memanas.

Konflik antara Houthi, AS, dan Israel diprediksi akan terus berlanjut, dengan risiko tinggi terhadap stabilitas regional dan kemanusiaan di Yaman yang semakin memburuk akibat blokade dan konflik berkepanjangan.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Fokus Pasar pada Rilis Data Ekonomi AS, Emas Berpotensi Menguat

29 April 2025 - 12:03 WIB

Lewat Dialog Perencanaan Kebijakan, Indonesia dan India Perkuat Hubungan Strategis

23 April 2025 - 23:33 WIB

Paus Fransiskus Meninggal Dunia pada Usia 88 Tahun, Dunia Berduka

21 April 2025 - 18:33 WIB

Trump Bekukan Dana Harvard, Ketegangan Memuncak Antara Pemerintah dan Dunia Pendidikan

21 April 2025 - 15:48 WIB

Aktivis Greenpeace Ubah Kolam Kedutaan AS di London Menjadi Merah

12 April 2025 - 15:12 WIB

Uni Eropa Minta Warga Menyimpan Persediaan untuk 72 Jam di Tengah Ancaman Global

27 Maret 2025 - 18:43 WIB

Trending di International