Menu

Mode Gelap
 

Daerah · 13 Apr 2025 13:21 WIB ·

Anggaran DD Sana Laok Capai 1,7 Miliar per Tahun, Namun Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki


 Nampak akses Jl di Desa Sana Laok, Cok Pucok. Dok: Istimewa Perbesar

Nampak akses Jl di Desa Sana Laok, Cok Pucok. Dok: Istimewa

TEMUANRAKYAT, PAMEKASAN – Desa Sana Laok, yang terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, kembali menjadi sorotan publik setelah insiden tragis menimpa salah satu warganya.

Seorang penduduk desa meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, akibat jalan rusak yang menghambat laju kendaraan. Kejadian ini mencuatkan kembali pertanyaan besar: ke mana perginya Dana Desa yang digelontorkan hingga Rp 1,7 miliar setiap tahunnya.

Peristiwa memilukan ini terjadi dini hari sekitar pukul 03.45 WIB Sabtu 12/04/2025. Korban ditemukan tak sadarkan diri di kediamannya yang berada di Dusun Cok Pocok. Keluarga korban pun segera menghubungi Baihaqi, sopir mobil Losbak L300, untuk mengantar korban ke fasilitas kesehatan yang terletak sekitar 31 kilometer dari lokasi.

Namun, perjalanan yang seharusnya menjadi upaya penyelamatan justru berubah menjadi tragedi. Baihaqi mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin memacu kendaraannya, tapi kondisi jalan yang penuh lubang dan bergelombang membuat perjalanannya tersendat.

“Saya benar-benar kecewa dan merasa sangat bersalah karena tidak bisa menyelamatkan nyawa korban. Tapi kondisi jalannya sangat parah,” tutur Baihaqi dengan suara bergetar menahan kesedihan.

Kejadian ini memicu kemarahan dan kekecewaan mendalam dari masyarakat Desa Sana Laok. Mereka mengkritik keras pemerintah desa yang dinilai lamban dalam menyediakan fasilitas dasar seperti layanan kesehatan dan infrastruktur jalan. Bahkan saat jenazah hendak dipulangkan, keluarga sempat mengalami kesulitan karena mobil desa tidak dapat digunakan, dengan alasan sopir sedang tidur, padahal pihak keluarga sudah membawa sopir pengganti.

“Sampai sekarang jalan masih rusak, padahal Dana Desa ada tiap tahun. Kami hanya ingin fasilitas dasar terpenuhi, jangan tunggu ada korban lagi baru bertindak,” ujar seorang warga dengan nada penuh kecewa dan harapan.

Kematian warga ini seakan menjadi tamparan keras bagi pemerintah desa dan pemangku kebijakan terkait. Dana Desa yang besar seharusnya bisa dialokasikan secara tepat sasaran, terutama untuk kebutuhan mendesak masyarakat seperti perbaikan jalan dan peningkatan layanan kesehatan.

Masyarakat berharap tragedi ini tidak berlalu begitu saja tanpa ada perbaikan nyata. Sudah saatnya pemerintah desa menunjukkan komitmen dan transparansi dalam mengelola anggaran yang digelontorkan demi kesejahteraan warganya. Jalan rusak bukan sekadar ketidak nyamanan dalam peristiwa ini, melainkan menjadi penyebab kehilangan nyawa. Dan hal serupa jangan sampai terulang.

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Ketua Umum Jember Berdikari Kritik Ketidak Harmonisan Bupati dan Wakil Bupati Jember

13 Juni 2025 - 22:59 WIB

Pendopo Ronggosukowati Jadi Lokasi Pemusnahan Narkoba oleh BNNP Jatim

5 Juni 2025 - 11:33 WIB

Teuku Raysoel Akram Resmi Nahkodai PKC PMII Aceh untuk Tiga Tahun Kedepan

1 Juni 2025 - 17:59 WIB

Ratusan Massa Geruduk PT. Air Kampar Group, Aliansi Birandang Desak Pertanggungjawaban

22 Mei 2025 - 17:55 WIB

Reuni Akbar dan Pelantikan PC PMII Ciputat, KOPRI PC PMII Ciputat: Kami Akan Selalu Teguhkan Peran Perempuan dalam Berbagai Sektor

21 Mei 2025 - 22:04 WIB

DPM Unira Kecewa, DPRD Sampang Milih Absen Padahal Forum ini Bahas SDM Madura yang Butuh Perhatian!

20 Mei 2025 - 10:07 WIB

Trending di Daerah